Senin, 30 Juni 2014

IndoLivestock 2014 at Jakarta Convention Center


IndoLivestock 2014 merupakan pameran dan forum industri peternakan, pakan ternak, susu, dan perikanan terbesar di Indonesia. Pameran diikuti lebih dari 500 perusahaan dari 40 negara dan 7 negara pavilun yaitu: Indonesia, Cina, Korea Selatan, Eropa, Taiwan, Amerika Serikat dan Belanda. IndoLivestock di adakan di Jakarta Convention Center dari tanggal 18-20 Juni 2014. Berdasarkan hasil kunjungan ke IndoLivestock 2014, terdapat berbagai perusahaan serta universitas yang mengikuti pameran diantaranya yaitu:

1. DeLaval Indonesia

Berdasarkan hasil wawancara, DeLaval adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang susu. Setiap hari jutaan ternak diperah, dirawat dan dipelihara oleh DeLaval di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. DeLaval memiliki lebih dari 125 tahun inovasi dan pengalaman dalam berbagai bisnis susu untuk mendukung peternak sapi perah. Tujuannya adalah mempercepat transisi dari manajemen pemerahan ke manajemen profitabilitas pertanian global dengan memanfaatkan alat modern dan teknologi canggih untuk kualitas susu yang lebih baik dan menguntungkan.

Berbagai produk yang ditawarkan yaitu : milking : parallel milking, herringbone milking, speedline milking, basio milking. Feeding : vertical mixer wagon, vertical stationery mixer, calf feeder cf150. Cow comfort : delaval swinging cow brush , dairy fan. Product solution : super alkaline, cidmax, dipal conc

2. Milkotronic Lactoscan

Milkotronic Lactoscan merupakan perusahaan berbasis di Bulgaria dan merupakan spesialis pada peralatan Penganalisa Kandungan Susu Portable(Milk Analyzer) secara otomatis menggunakan sistim ultrasonik. Susu yang dihasilkan oleh ternak akan memberi banyak keuntungan kepada peternak apabila kandungan-kandungan susu didalamnya sesuai dengan keinginan pembeli dan merupakan susu dengan kualitas tinggi. Milkotronic Lactoscan menjual alat penganalisa susu (Milk Analyzer) portable yang dapat dipindahkan dengan mudah dan dapat memberikan hasil mengenai kandungan susu peternak dalam waktu kurang dari 5 menit. Berikut adalah beberapa produk tersebut.

  • Lactoscan Milk Collecting Center
  • Lactoscan Laboratory Automat
  • Lactoscan Standard / Standard Automat


3. Daviesway Australia

Daviesway Australia adalah perusahaan yang bergerak dibidang ternak dan khusus menyediakan peralatan-peralatan ternak mulai dari Mesin Perah, aksesoris ternak hingga peralatan kebersihan untuk ternak dan kebersihan mesin-mesin ternak.
Beberapa peralatan Daviesway yang sudah tersebar di Indonesia.


  • i-Milk Portable Milking Milker
Terdapat 2 tipe yakni, Single & Portable.Alat ini sangat membantu peternak dalam memerah ternak dikarenakan kemudahan dan rasa nyaman yang dirasakan oleh ternak. Dapat dibawa mengelilingi kandang ternak khususnya sapi & kambing.


  • Milking Machine Double Up FLO - TEK

Milking Machine Double Up FLO - TEK merupakan sistim pemerahan sapi yang dirancang untuk kelompok ternak besar dengan beragam pilihan sistem otomatisasi untuk pengaturan ternak dan jalur antrian ternak yang optimal.

  • FLO-TEK EZI (WALK-THROUGH) MILKER

Milking Machine FLO-TEK Ezi (Walk-Through) Milker dirancang secara khusus untuk menangani sapi satu per satu dengan tambahan fitur berupa unit pemerah yang berpenganman (segel) untuk memastikan kualitas susu yang tinggi.


  • CHEMICAL

Daviesway Australia (DASCO) juga menjual beragam macam chemical khusus yang didesain untuk menjaga kesehatan sapi terutama dibagian ambing dikarenakan ambing merupakan peran penting dalam memiliki hasil pemerahan susu yang baik.

4. Melasty Milking Machine

Melasty Milking Machine merupakan perusahaan dibidang perah yaitu menjadi distributor mesin perah dan olahan susu. Perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1970 oleh Bapak Abdul Karim Manahun. Hasil wawancara oleh karyawan Melasty Milking Machine Bapak Pranyata Tangguh Waskita menjelaskan bahwa usaha dibidang perah memiliki potensi yang sangat besar dan menjanjikan. Saat ini Indonesia masih bergantung pada susu impor, bahkan olahan produk susu juga masih terbatas. Bapak Pranyata menyarankan agar mahasiswa mampu mempersiapkan diri menjadi sarjana peternakan yang mampu menjawab tantangan dibidang peternakan.


5. Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari

Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari merupakan Unit Pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dengan pengalaman lebih dari dua puluh delapan tahun BBIB Singosari telah memproduksi semen beku dari sembilan bangsa sapi (Limousin, Simental, Aberdeen Angus, Brangus, Brahman, Ongole, Madura, Bali dan Friesien Holstein) dan dua bangsa kambing (Peranakan Ettawa dan Boer). BBIB Singosari memiliki motto "Setetes Mani Sejuta Harapan”. Dengan motto tersebut BBIB Singosari senantiasa memproduksi semen beku berkualitas sesuai dengan SNI 01-4869,1-2008, dengan menggunakan bahan pengencer yang berkualitas dan mesin - mesin modern.

6. Fakultas Peternakan IPB

Fakultas Peternakan IPB memiliki dua program studi yaitu Teknologi Produksi Ternak (dikenal dengan IPTP) merupakan program studi yang mengembangkan ilmu, teknologi dan pengelolaan produksi, mencakup penanganan dan dan pengolahan hasil ternak dan limbah peternakan untuk menghasilkan produk primer. Selain itu ada program studi Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP) merupakan program studi yang mengembangkan teknik dalam memproduksi pakan ternak yang bernutrisi serta aman bagi kesehatan ternak maupun peternak.
more info visit :
http://fapet.ipb.ac.id/

7. Fakultas Peternakan UGM

Fakultas Peternakan UGM memiliki beragam UKM yang bertugas membina masyarakat dalam bidang peternakan dengan cara penyuluhan ke desa-desa di sekitar UGM. Hal tersebut bertujuan untuk menambah pengalaman serta pengetahuan masyarakat tentang peternakan.

8. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

FKH merupakan salah satu fakultas yang ada di Universitas Airlangga khususnya bergerak dibidang kedokteran hewan. Selain bergerak di bidang kedokteran hewan, FKH Universitas Airlangga juga tak kalah dari fakultas peternakan universitas lain yaitu memproduksi semen beku dari berbagai jenis hewan ternak.

more info visit
http://www.indolivestock.com/

Sabtu, 21 Juni 2014

Peran Ditjen Peternakan Dan Kesehatan Hewan Dalam Rangka Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca



Pemanasan global (global warming) adalah salah satu isu internasional akibat meningkatnya emisi gas rumah kaca (GRK) yang mempengaruhi mitigasi dan dampak adaptasi perubahan iklim di belahan dunia. Dampak lain adalah terjadinya el-nina (basah) dan la-nino (kering), meningkatnya suhu panas dipermukaan bumi, cuaca ekstrim yang mengakibatkan banjir, kekeringan dan angin kencang serta kenaikan permukaan laut akibat mencairnya karang es dibagian kutub.Semua negara baik negara maju dan berkembang diharapkan aktif untuk mengatasi hal tersebut, untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang.   Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Perpres No 61 dan 71 tahun 2011 tentang RAN GRK (Rencana Aksi Nasional Gas Rumah Kaca) dan MRV (Measurable Reportable dan Verifiable) dan berkomitmen menargetkan  26 % penurunan emisi GRK dibidang pertanian atau setara dengan 8 juta ton CO2 ekuivalen (jika biaya pemerintah sendiri) dan 41 % atau setara dengan 11 juta ton CO2ekuivalen (jika dibantu dengan pihak international) pada tahun 2020.Emisi GRK yang dihasilkan pada sektor pertanian antara lain :CO2 (karbondioksida) yang terjadi karena dekomposisi bahan organik secara aerobik (pengeringan lahan gambut, pembakaran limbah organik).CH4 (metana) yang terjadi karena dekomposisi bahan organik secara anaerobik (lahan sawah, gambut, kotoran/urine ternak, sendawa ternak dan limbah organik)N2O (dinitrogen oksidan) adalah proses nitrifikasi dan denitrifikasi (pemupukan N, limbah organik)Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan telah berperan untuk menurunkan emisi GRK melalui beberapa kegiatan antara lain :Pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk organik.Pengembangan dan pembinaan Biogas Asal Ternak Bersama Masyarakat (BATAMAS).Pengembangan integrasi ternak dan tanaman melalu pengelolaan  kotoran ternak menjadi pupuk organik dan pengelolaan limbah tanaman untuk ternak di sentra perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura.Berdasarkan hasil penelitian dari Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian disampaikan bahwa pemanfaatan kotoran/urine ternak sebagai biogas/BATAMAS telah menyumbangkan penurunan emisi GRK untuk periode 2008-2012, berturut-turut  dari tahun ke tahun yakni 0,75 juta ton CO2 ekuivalen; 1,22 juta ton CO2 ekuivalen; 1,37 juta ton CO2 ekuivalen; 1,61 juta ton CO2 ekuivalen dan 2,04 juta ton CO2 ekuivalen. Total capaian penurunan emisi GRK Kementerian Pertanian untuk periode 2008-2012 setelah digabungkan dengan kegiatan Eselon I lain sebanyak 12, 34 juta ton CO2 ekuivalen, artinya telah melampaui target penurunan emisi yang ditetapkan dalam RAN-GRK sebesar 8 juta ton CO2 ekuivalen/tahun.

.Sumber : padjarnain, titik w. Subbag Kerjasama dan Humas.Bagian Perencanaan.Ditjen PKH

www.ditjennak.deptan.go.id