Rabu, 14 Oktober 2015

TUTORIAL HALAMAN WEB BY HTML



BINGUNG GIMANA BUAT HALAMAN WEB DENGAN MENGGUNAKAN HTML????

Hallo good people,
kali ini gue bakal berbagi tentang panduan atau tatacara pembuatan web dengan html. buat pemula nih semoga bisa membantu yah..
silahkan dicheck dan selamat membaca

tag <> digunakan untuk menuliskan sintak web, ada dua jenis, yaitu sintax web tag container dan sintax web tag biasa.
Tag container adalah tag yang berisi text yang akan ditampilkan setelah tag ditutup. Contoh: <td> text yang ditampilkan </td>.
Tag biasa contoh <BR> (break). <br> kaga perlu ditutup oleh tag </br>, tapi jika sintak yang digunakan tag container, contoh: <h1>, yah mesti ditutup dengan </h1>.

Tag yang digunakan untuk mengakhiri sintak punya karakter / (slash) sebelum sintaknya, contohnya: <td> </td>
Kita juga dapat mengetik attribut di dalam sebuah tag, contoh: <body bgcolor=”red”> </body>. atau <input type=”text”>.

LANGKAH 1
  • MEMBUKA NOTEPAD. 



LANGKAH 2
  • MENGETIKKAN SINTAK/SYNTAX.
Berikut ini adalah syntax dasar yang membentuk suatu HTML.
pertama, ketikkan
<html>
tekan enter, kemudian ketik
<head>
Dalam container head, kita bisa mengetikan beberapa sintak, tapi yang paling penting jangan lupa mengetikan sintak <title> judul halaman web </title>. Untuk sintak lain nanti saja.
Sekarang ketikkan sintak title tadi, jadi seperti ini:
<head> <title> judul halaman web </title> </head>
Kemudian ketikkan <body>. Tag body merupakan badan/tubuh/inti dari halaman web, tampilan web yang kita lihat itu berasal dari <body>.
Body tuh tag container, jadi mesti ditutup. Hasil sampai sekarang:


Selanjutnya bagaimana cara menampilkan tulisan ke dalam HTML??? Ketikan sembarang text ke dalam tag body, contohnya seperti ini :
<body>
ini tugas penkom tutorial web dengan html by asti fatmawati fatonah
</body>
terus, jika sudah, ketikkan </html>, script lengkapnya seperti ini :


kalo udah, sekarang save dengan nama dasar HTML.
kalo udah disave, buka data yang tadi di save.

Pada bagian ini, kalo lo bingung karena html yang tadi disave dan cape cape diketikkan, ternyata gagal. Malah yang terbuka adalah file di notepad/wordpad itu kenapa??

Karena ketika lo ngesave, filenya lo save dalam bentuk TXT, bukan HTML. Nah cara ngesave dalam bentuk HTML yaitu: ketika lo ngesave, ada satu tempat di bawah tempat kita menulis nama file,? yakni Save As Type. Silahkan ubah dari text document(*.txt) menjadi all files, ketika menulis nama, di akhir di berikan extensi .html, contoh: tugasweb.html.

Semoga membantu guys...
visit my faculty n my dept at



.......................................................................................................................................................................

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI PEMOTONGAN TALI PUSAR DAN PEMOTONGAN GIGI

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI  PEMOTONGAN TALI PUSAR DAN PEMOTONGAN GIGI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peternakan babi  di Indonesia sampai saat ini sudah semakin berkembang. Perkembangan peternakan khususnya ternak babi ke arah peternakan komersial sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan pada saat ini peternakan babi di Indonesia sudah banyak yang bersekala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Tata laksana dan pengelolaan yang baik maka akan menghasikan produksi ternak sesuai yang diharapkan oleh peternak.
Manajemen yang baik dalam pemeliharaan babi sangat diperlukan, meliputi keadaan kandang, pakan serta sistem pemeliharaannya, karena babi mudah terserang penyakit dan mikroorganisme. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitasnya perlu diketahui mengenai tatacara pemeliharaan sesuai dengan tahapan umurnya. Terlebih untuk babi yang baru lahir, karena sejak lahir hingga babi berumur 10 hari akan sangat sensitif dalam menghadapi lingkungan yang berat sehingga angka kematiannya cukup tinggi, terutama jika pemeliharaannya kurang baik. Oleh karena itu diperlukan manajemen pemeliharaan anak babi seperti pemotongan tali pusar dan pemotongan gigi.

Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan babi terutama pemotongan tali pusar dan pemotongan gigi pada anak babi.








MATERI DAN METODE

Materi
Alat yang digunakan dalam penyelesaian makalah ini adalah computer atau laptop. Bahan yang digunakan adalah jurnal, serta karya ilmiah guna mendukung pembuatan makalah ini.

Metode
Prosedur dalam penyelesaian makalah ini adalah mencari bahan melalui internet berupa jurnal dan karya ilmiah yang mendukung tentang pemotongan tali pusar dan gigi.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemotongan Tali Pusar

Tali pusar adalah organ yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus selama kebuntingan tetapi menjadi suatu bagian yang tidak diperlukan dan merupakan daerah yang berbahaya untuk masuknya infeksi setelah anak babi lahir. Tali pusar harus dipotong dengan cara sederhana seperti berikut:
  1. Ikat tali pusar kira-kira 2 cm dari pangkal dengan seutas benang steril untuk meyakinkan tidak ada bahaya karena pendarahan melalui arteri tali pusar
2. Potong tali pusar dengan gunting atau pisau di bawah ikatan
  1. Oleskan ditempat pemotongan tali pusar dengan yodium tincture keras untuk mencegah infeksi atau sakit pada tali pusar (Didi 2009).
Pemotongan tali pusar menggunakan gunting dengan cara anak babi dipegang sambil diangkat kemudian dilakukan pemotongan dengan ukuran 5 cm dari perut. Sesuai dengan pendapat Sihombing (2006), tali pusar dipotong segera setelah lahir dengan ukuran 5 cm dari pangkalnya.

Pemotongan Gigi

Anak babi lahir dengan empat pasang gigi atau delapan gigi tajam, dua pasang pada tiap rahang disebut gigi “hitam”, gigi “jarum” atau gigi “serigala”. Meskipun gigi tersebut cukup penting pada anak babi, namun gigi tersebut harus dipotong karena lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungannya bagi peternak. Pemotongan gigi harus dilakukan dengan beberapa alasan diantaranya yaitu gigi sangat efektif menyebabkan luka pada ambing induk dan mengakibatkan induk menolak untuk menyusui anak-anaknya, yang kedua apabila anak babi berkelahi untuk merebut satu puting susu atau bermain sesamanya, gigi dapat menyebabkan luka pada muka dimana luka tersebut dapat menjadi jalan masuknya penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme (Didi 2009)
Salah satu tujuan dari peternakan babi adalah memaksimumkan anak babi dapat hidup. Pemotongan gigi harus tidak menghasilkan gigi yang hancur dibawah garis gusi dan harus dilakukan secara higienis. Pemotongan gigi biasanya dilakukan oleh satu orang seperti berikut:
  1. Pegang kuat anak babi dengan satu tangan dimana tiga jari menahan rahang dan ibu jari menekan dari belakang leher dengan arah berlawanan
  2. Masukkan jari telunjuk pada satu sisi dari mulut persis dibelakang gigi “jarum” mendekati ujung lidah
  3. Menggunakan alat pemotong gigi atau alat pemotong kuku biasa, potong gigi diatas gusi. Hal yang penting unuk menghindari pemotongan gigi sampai dasarnya, jangan membuat sudut yang tajam atau berberigi yang dapat menyababkan luka pada gusi dan lidah.
Pemotongan gigi dilakukan pada saat masih anakan agar mempermudah pelaksanaan dan mengurangi resiko pendarahan. Harus dilakukan secara steril dan higienis untuk menghindari serta mengurangi terjadinya infeksi penyakit yang sangat mudah menyerang anak babi. Operator pemotong sebaiknya harus memperhatikan kemungkinan adanya anak babi yang sakit agar tidak ditempatkan bersama-sama dengan ternak yang sehat (RMontong 2013)


SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemotongan tali pusar harus segera dilaksanakan setelah babi lahir dan pemotongan gigi juga harus dilakukan pada saat masih anakan agar mempermudah pelaksanaan dan mengurangi resiko pendarahan.




DAFTAR PUSTAKA

Didi. 2009. Manajemen Anakan Babi. Jakarta (ID) : Artikel Ternak Pr

RMontang. 2013. Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi. Jakarta(ID): Cahaya Publishing

Sihombing DTH. 2006. Ilmu Ternak Babi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI KASTRASI DAN TAIL DOCKING

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI
KASTRASI DAN TAIL DOCKING

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peternakan babi  di Indonesia sampai saat ini sudah semakin berkembang. Perkembangan peternakan khususnya ternak babi ke arah peternakan komersial sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan pada saat ini peternakan babi di Indonesia sudah banyak yang bersekala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Tata laksana dan pengelolaan yang baik maka akan menghasikan produksi ternak sesuai yang diharapkan oleh peternak.
Manajemen yang baik dalam pemeliharaan babi sangat diperlukan, meliputi keadaan kandang, pakan serta sistem pemeliharaannya, karena babi mudah terserang penyakit dan mikroorganisme. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitasnya perlu diketahui mengenai tatacara pemeliharaan sesuai dengan tahapan umurnya. Terlebih untuk babi yang baru lahir, karena sejak lahir hingga babi berumur 10 hari akan sangat sensitif dalam menghadapi lingkungan yang berat sehingga angka kematiannya cukup tinggi, terutama jika pemeliharaannya kurang baik. Oleh karena itu diperlukan manajemen pemeliharaan anak babi seperti Kastrasi dan juga pemotongan ekor.

Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan babi terutama kastrasi dan pemotongan ekor pada anak babi.








MATERI DAN METODE

Materi
Alat yang digunakan dalam penyelesaian makalah ini adalah computer atau laptop. Bahan yang digunakan adalah jurnal, serta karya ilmiah guna mendukung pembuatan makalah ini.

Metode
Prosedur dalam penyelesaian makalah ini adalah mencari bahan melalui internet berupa jurnal dan karya ilmiah yang mendukung tentang pemotongan ekor dan juga kastrasi.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Kastrasi
Organ reproduksi ternak jantan terdiri dari testis, scrotum, corda spermaticus, kelenjar tambahan, penis, preputium dan system saluran reprodukasi jantan. System saluran inii terdiri dari vasa, efferentia yang berlokasi di dalam testis, epididimis, vas deferens, dan urethra external yang bersambung ke penis. Testis berasal dari corda genitalia primer, sedangkan system saluran reproduksi berasal dari ductus wolffii.
Kastrasi adalah penghilangan testis. Kastrasi tidak dapat meningkatkan pertumbuhan. Jantan kastrasi kan mempunyai pertumbuhan lebih rendah daripada jantan tanpa kastrasi dan lebih tinggi daripada betina. Tidak adanya testis akan mempengaruhi produksi hormn testosteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan. Adanya kesan pertumbuhan jantan kastrasi yang lebih cepat daripada jantan tanpa kastrasi mungkin disebabkan karena jantan kastrasi lebih tenang sehingga paknannya lebih bagus.
Kastrasi dapat dilakukan dengan metode operasi maupun tanpa operasi. Operasi dilakukan dengan membuka scrotum kemudian mengambil testis yang ada di dalamnya. Tanpa operasi, kastrasi dapat dilakukan dengan pemberian karet pada pangkal scrotum sehingga peredaran darah tidak lancar dan scrotum beserta testis akan mengalami degenerasi. Kastrasi dapat juga dilakukan dengan tang penjepit sehingga aliran darah ke testis terputus.
Tujuan kastrasi terhadap ternak peliharaan secara umum antara lain yaitu:
  1. Mempersiapkan ternak potong dengan mutu karkas daging yang lebih bagus
  2. Meredam atau mnegurangi tingkat agresifitas ternak jantan
  3. Mencegah terjadinya perkawinan ternak yang tidak diinginkan atau ternak yang tidak lolos seleksi sesuai standar produksi yang diharapkan.
  4. Menerapkan strategi tata laksana pemeliharaan ternak yang mendukung usaha
Sedangkan manfaat dari pelaksanaan kastrasi terhadap ternak antara lain:
  1. Mengurangi biaya produksi atau pemborosan biaya yang tidak diinginkan
  2. Mendapatkan ternak yang bertempramen lebih jinak sehingga energinya bisa dihemat untuk pembentukan daging
Ternak yang dikastrasi adalah ternak yang akan dijadikan bibit, oleh karena itu waktu terbaik melakukan kastrasi yaitu setelah proram seleksi selesai dilaksanakan sehingga ternak yang tidak mencapai standar seleksi dikastrasi untuk menghasilkan daging. Umumnya umur ternak yang dikastrasi adalah ternak yang berumur 2 minggu (Andrew 2011). Pada umur ini, anak babi dengan mudah ditangani, shok dan gangguan pertumbuhan sangat minim, dan kesempatan luka terkena infeksi sangat kurang karena tempat atau kandang menyusu lebih bersih daripada kandang ternak babi sapihan. Apabila seekor babi akan dikastrasi, kita tidak hanya harus mempertimbangkan umurnya, tetapi juga kesehatan dan kemampuan dari ternak terhadap kondisi cekaman (stress). Melakukan kastrasi adalah suatu operasi yang sederhana tetapi hal ini dapat menimbulkan bahaya apabila seseorang tidak mempertimbangkan kondisi ternak dan ligkungannya. Kastrasi dapat berhasil pada setiap musim, akan tetapi paling baik melakukannya apabila keadaan cuaca menyenangkan, dipilih hari yang cerah, sejuk, hindarkan cuaca dingin, basah atau beruap.

Pemotongan Ekor

Ekor anak babi akan cukup merugikan dalam proses perkembangan dan pertumbuhan. Beberapa hal yang merugikan apabila ekor ternak babi dibiarkan yaitu mudah terjadi perkelahian atau gigitan antar ternak pada ekor, selain itu ekor yang panjang akan menyebabkan ternak babi turut mengibaskan kotoran ke temoat makan atau ke sesama ternak dalam kandang. Mengigit ekor termasuk ke dalam kanibalisme yang merupakan suatu masalah serius dan sering terjadi dihampir semua peternakan babi. Pemotongan ekor pada babi akan mempengaruhi kesejahteraan babi karena dapat mencegah trauma serta kesakitan akibat kanibalisme dari lawannya. Pemotongan ekor merupakan manajemen rutin yang dilakukan pada peternakan babi untuk mengontrol kanibalisme maka secara rutin dilakukan pemotongan ekor pada anak babi baru lahir. Panjang ekor yang dipotong dapat dari ujung hingga pangkal ekor. Tetapi biasanya cukup untuk memotong dua pertiga hingga tiga perempat dari ekor. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemotongan ekor adalah kebersihan alat dan kesehatan anak babi tersebut. Pemotongan ekor dilakukan dengan dua cara yaitu konvensional dan CAUT atau menggunakan besi pemotong. Pada pemotongan konvensional, Analgesik dan anastesi tidak digunakan untuk mneghilangkan rasa sakit saat pemotongan ekor pada peternakan babi komersil di Amerika Setikat. Padahal hal tersebut sangat berlawanan dengan kesejahteraan ternak. Pemotongan ekor secara CAUT lebih baik dibandingkan metode konvensional. Hal tersebut karena dapat mengurangi rasa sakit pada ternak serta dapat mencegah ternak dari stres karena pemotongan tersebut (Sutherland 2007)

SIMPULAN

Berdasarkan ulasan berbagai sumber tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kastrasi dan pemotongan ekor pada anak babi merupakan suatu tatalaksana manajemen pemeliharaan yang harus diperhatikan tatacaranya agar dapat mencegah ternak stres dan trauma. Kedua manajemen tersebut juga harus memperhatikan kesehatan, kebersihan serta umur ternak.


DAFTAR PUSTAKA

Andrew L. 2011. Kastrasi Ternak Babi. Manado (ID): Universitas Sam Ratulangi
Press

M A Sutherland, P J Bryer, N Krebs, J J McGlone. 2007. Tail docking in pigs:
acute physiological and behavioural responses. Texas (US): exas Tech
University Press


Minggu, 11 Oktober 2015

Tutorial Pengolahan Data Tugas Penkom 5


Selamat datang dan selamat membaca
semoga bermanfaat

ini tugas penkom ke 5 yah tentang Pengolahan Data ...

Berhubung gue make Openoffice so gue buat tutorialnya untuk openoffice yah

Misalnya soalnya seperti berikut ini



Pertama nih lu buka OpenOffice terus pilih Spreadsheet yang seperti dibawah ini
Spreadsheet adalah app pengolah data same like excel tapi di openoffice









setelah itu maka akan muncul seperti dibawah ini


Setelah itu masukkin deh data pada tabelnya sesuai petunjuk gambar berikut Pada step 1

Masukkan rumusnya sesuai yang ada pada gambar ke 2 tutorial, dengan saat memilih besar persennya harus diikuti menekan shift+f4 agar terkunci.

Setelah itu pada gambar step 3 biar lu pada gak ribet ngetik rumus mulu tarik ajah kekanan sampe tahun 2012

Pada Step Akhir adalah hasil dari pengolahan data

silahkan dilihat pada gambar dibawah ini






Semoga bermanfaat yah

if you want to know about my faculty or my dept you can visit

fapet.ipb.ac.id
iptp.fapet.ipb.ac.id




Minggu, 04 Oktober 2015

TUTORIAL PAGE NUMBER, MAIL MERGE DAN DAFTAR ISI


selamat membaca semoga membantu ......

PAGE NUMBER

buka mc word, klik page layout



pilih "breaks" kemudian pilih "next page"







Selanjutnya klik insert




terus pilih page number




Sesuaikan letak page number berdasarkan aturan penulisan.







Untuk membedakan page number, harus masuk ke menu page number lagi terus format page




Pilih jenis page number yang berbeda, bisa i, ii, iii atau jenis page number romawi.




Halaman pertama jenis page number romawi


Halaman kedua jenis page number angka






MAIL MERGE

Ketik dulu komponen suratnya, setelah itu klik "start mail merge" lalu klik "step by step merge wizard"






lalu klik next next next sampai langkah ketiga




pilih type a new list kemudian create untuk membuat daftar yang baru





Secara default akan ada banyak komponennya, tapi yang kita butuhkan hanya yang sudah kita ketik sebelumnya.






lalu delete semua list



 Lalu tambahkan komponen nomor, nama, alamat, perihal




selanjutnya isi sesuai dengan kebutuhan




klik ok, lalu file akan disave






langkah selanjutnya adalah tinggal memasukkan daftar yang sudah dibuat kedalam dokumen






Preview terhadap mail merge yang sudah dibuat.

  

DAFTAR ISI

pertama untuk bagian bab, blok bagian tersebut kemudian gunakan heading 1



klik kanan pada bagian heading 1 kemudian pilih menu modify untuk memodifikasi teks yang sobat inginkan.







dapat mengatur dari mulai jenis font, ukuran font, warna, dan lainnya




lalu untuk sub bab menggunakan heading 2




lalu bisa dimodify seperti bab sebelumnya
selanjutnya pilih tab references kemudian pilih content of table untuk membuat daftar isi




dan daftar isi pun telah jadi




sebelumnya Bab menggunakan heading 1 dan sub bab menggunakan heading 2 itu dikarenakan agar ada hierarki daftar isi. Jika menggunakan satu heading yang sama maka tidak ada hierarki dalam daftar isi yang dibuat.