Rabu, 14 Oktober 2015

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI PEMOTONGAN TALI PUSAR DAN PEMOTONGAN GIGI

MANAJEMEN PEMELIHARAAN ANAK BABI  PEMOTONGAN TALI PUSAR DAN PEMOTONGAN GIGI

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peternakan babi  di Indonesia sampai saat ini sudah semakin berkembang. Perkembangan peternakan khususnya ternak babi ke arah peternakan komersial sudah ada sejak beberapa tahun yang lalu, bahkan pada saat ini peternakan babi di Indonesia sudah banyak yang bersekala industri. Perkembangan ini tentu saja harus diimbangi dengan pengelolaan yang profesional dan disertai dengan tata laksana yang baik. Tata laksana dan pengelolaan yang baik maka akan menghasikan produksi ternak sesuai yang diharapkan oleh peternak.
Manajemen yang baik dalam pemeliharaan babi sangat diperlukan, meliputi keadaan kandang, pakan serta sistem pemeliharaannya, karena babi mudah terserang penyakit dan mikroorganisme. Selain itu, untuk meningkatkan produktivitasnya perlu diketahui mengenai tatacara pemeliharaan sesuai dengan tahapan umurnya. Terlebih untuk babi yang baru lahir, karena sejak lahir hingga babi berumur 10 hari akan sangat sensitif dalam menghadapi lingkungan yang berat sehingga angka kematiannya cukup tinggi, terutama jika pemeliharaannya kurang baik. Oleh karena itu diperlukan manajemen pemeliharaan anak babi seperti pemotongan tali pusar dan pemotongan gigi.

Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui manajemen pemeliharaan babi terutama pemotongan tali pusar dan pemotongan gigi pada anak babi.








MATERI DAN METODE

Materi
Alat yang digunakan dalam penyelesaian makalah ini adalah computer atau laptop. Bahan yang digunakan adalah jurnal, serta karya ilmiah guna mendukung pembuatan makalah ini.

Metode
Prosedur dalam penyelesaian makalah ini adalah mencari bahan melalui internet berupa jurnal dan karya ilmiah yang mendukung tentang pemotongan tali pusar dan gigi.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemotongan Tali Pusar

Tali pusar adalah organ yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fetus selama kebuntingan tetapi menjadi suatu bagian yang tidak diperlukan dan merupakan daerah yang berbahaya untuk masuknya infeksi setelah anak babi lahir. Tali pusar harus dipotong dengan cara sederhana seperti berikut:
  1. Ikat tali pusar kira-kira 2 cm dari pangkal dengan seutas benang steril untuk meyakinkan tidak ada bahaya karena pendarahan melalui arteri tali pusar
2. Potong tali pusar dengan gunting atau pisau di bawah ikatan
  1. Oleskan ditempat pemotongan tali pusar dengan yodium tincture keras untuk mencegah infeksi atau sakit pada tali pusar (Didi 2009).
Pemotongan tali pusar menggunakan gunting dengan cara anak babi dipegang sambil diangkat kemudian dilakukan pemotongan dengan ukuran 5 cm dari perut. Sesuai dengan pendapat Sihombing (2006), tali pusar dipotong segera setelah lahir dengan ukuran 5 cm dari pangkalnya.

Pemotongan Gigi

Anak babi lahir dengan empat pasang gigi atau delapan gigi tajam, dua pasang pada tiap rahang disebut gigi “hitam”, gigi “jarum” atau gigi “serigala”. Meskipun gigi tersebut cukup penting pada anak babi, namun gigi tersebut harus dipotong karena lebih banyak menimbulkan kerugian daripada keuntungannya bagi peternak. Pemotongan gigi harus dilakukan dengan beberapa alasan diantaranya yaitu gigi sangat efektif menyebabkan luka pada ambing induk dan mengakibatkan induk menolak untuk menyusui anak-anaknya, yang kedua apabila anak babi berkelahi untuk merebut satu puting susu atau bermain sesamanya, gigi dapat menyebabkan luka pada muka dimana luka tersebut dapat menjadi jalan masuknya penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme (Didi 2009)
Salah satu tujuan dari peternakan babi adalah memaksimumkan anak babi dapat hidup. Pemotongan gigi harus tidak menghasilkan gigi yang hancur dibawah garis gusi dan harus dilakukan secara higienis. Pemotongan gigi biasanya dilakukan oleh satu orang seperti berikut:
  1. Pegang kuat anak babi dengan satu tangan dimana tiga jari menahan rahang dan ibu jari menekan dari belakang leher dengan arah berlawanan
  2. Masukkan jari telunjuk pada satu sisi dari mulut persis dibelakang gigi “jarum” mendekati ujung lidah
  3. Menggunakan alat pemotong gigi atau alat pemotong kuku biasa, potong gigi diatas gusi. Hal yang penting unuk menghindari pemotongan gigi sampai dasarnya, jangan membuat sudut yang tajam atau berberigi yang dapat menyababkan luka pada gusi dan lidah.
Pemotongan gigi dilakukan pada saat masih anakan agar mempermudah pelaksanaan dan mengurangi resiko pendarahan. Harus dilakukan secara steril dan higienis untuk menghindari serta mengurangi terjadinya infeksi penyakit yang sangat mudah menyerang anak babi. Operator pemotong sebaiknya harus memperhatikan kemungkinan adanya anak babi yang sakit agar tidak ditempatkan bersama-sama dengan ternak yang sehat (RMontong 2013)


SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa pemotongan tali pusar harus segera dilaksanakan setelah babi lahir dan pemotongan gigi juga harus dilakukan pada saat masih anakan agar mempermudah pelaksanaan dan mengurangi resiko pendarahan.




DAFTAR PUSTAKA

Didi. 2009. Manajemen Anakan Babi. Jakarta (ID) : Artikel Ternak Pr

RMontang. 2013. Pedoman Praktis dan Teori Manajemen Peternakan Babi. Jakarta(ID): Cahaya Publishing

Sihombing DTH. 2006. Ilmu Ternak Babi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

3 komentar: